BAHAN AJAR
MEDIA
PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Oleh
Loli Setriani, M.Pd
NIDN : 1012098502
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
2015
KATA PENGANTAR
Pemanfaatan
media pembelajaran yang relevan dalam kelas dapat mengoptimalkan proses
pembelajaran. Bagi guru, media membantu mengkonkritkan konsep atau gagasan dan
membantu memotivasi peserta belajar aktif. Bagi siswa, media dapat menjadi
jembatan untuk berpikir kritis dan berbuat. Dengan demikian media dapat
membantu tugas guru dan siswa mencapai kompetensi dasar yang ditentukan. Agar
media pembelajaran dapat dimanfaatkan dengan baik, guru perlu mengetahui
kebutuhan pembelajarannya dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi
siswa tentang materi yang akan diajarkan. Terkait dengan itu, media perlu
dikembangkan berdasarkan relevansi, kompetensi dasar, materi dan karakteristik
siswa. Guru dapat berperan sebagai kreator yaitu menciptakan dan memanfaatkan
media yang tepat, efisen, dan menyenangkan bagi siswa.
Namun
dalam pemanfaatannya di kelas, perlu ditekankan bahwa siswalah yang
seharusnya memanfaatkan media pembelajaran tersebut. Menurut paradigma
behavioristik, belajar merupakan transmisi pengetahuan dari expert ke novice.
Berdasarkan konsep ini, peran guru
adalah menyediakan dan menuangkan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.
Guru mempersepsi diri berhasil dalam pekerjaannnya apabila dia dapat
menuangkan pengetahuan sebanyak- banyaknya ke kepala siswa dan siswa
dipersepsi berhasil apabila mereka tunduk menerima pengetahuan yang dituangkan
guru kepada mereka. Praktek pendidikan yang berorientasi pada persepsi
semacam itu adalah bersifat induktrinasi, sehingga akan berdampak pada
penjinakan kognitif para siswa, menghalangi perkembangan kreativitas siswa, dan
memenggal peluang siswa untuk mencapai higher order thinking
BAB I
KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN
A.
Pendahuluan
1.
Deskripsi
Di
dalam mengembangkan kualitas di bidang pendidikan , suatu hal yang perlu
dilaksanakan ialah mengambil langkah-langkah di bidang pendidikan yaitu antara
lain dengan mengembangkan proses belajar mengajar. Salah satu komponen untuk
memajukan proses belajar mengajar ialah dengan media pembelajaran.
Untuk
terjadinya interaksi edukatif yang baik di dalam pembelajaran perlu diketahui
berbagai persyaratan yang diperlukan seperti, pendekatan, metode, kondisi,
sarana dan prasarana, mengenali perkembangan intelektual, psikologis dan
biologis peserta didik
Pada
mata kuliah media pembelajaran ini merupakan salah satu mata kuliah yang
berperan didalam pembentukan keprofesionalan calon guru, oleh karena itu
mahasiswa perlu dibekali dengan berbagai teori belajar dan pembelajaran.
Keterampilan dasar guru, dan berlatih menggunakan teori-teori yang ada.
2.
Manfaat
Media Pengajaran
Memberikan pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa agar dapat :
a. Mengetahui
pengertian media dalam pembelajaran geografi
b. Mengetahui
posisi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
c. Mengetahui
fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar geografi
3.
Tujuan
Instruksional
Dengan mata kuliah ini mahasiswa
diharapkan dapat :
a. Memahami
dan mengerti tentang pengertian media dalam pembelajaran geografi
b. Memahami
posisi media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar
c. Mengetahui
dan Memahami tentang fungsi media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
B.
Penyajian
1.
Pengertian
Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran terdapat proses komunikasi yang
berlangsung dalam suatu sistem, dan di dalamnya terdapat media pembelajaran
sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran tersebut. Menggunakan media
dalam proses pembelajaran harus didasarkan filosofi atau alasan teoritis
yang benar. Istilah media yang merupakan bentuk jamak dari medium secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Media dikatakan pula sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau
informasi. Kata segala memberi makna bahwa yang disebut media tidak terbatas pada
jenis media yang dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan tertentu, akan
tetapi juga yang keberadaannya dapat dimanfaatkan untuk memperjelas atau
mempermudah pemahaman siswa terhadap materi atau pesan tertentu. Jadi apapun
bentuknya apabila dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dapat disebut media.
Terkait dengan pembelajaran, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian anak didik untuk tercapainya
tujuan pendidikan.
Heinich, Molenda, dan Russell (1993) mendefinisikan media
sebagai alat saluran komunikasi. Istilah media itu sendiri berasal dari bahasa
Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata " medium " yang
secara harfiah berarti " perantara" yaitu perantara sumber
pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver)
Dalam
kegiatan pembelajaran, terdapat proses belajar mengajar yang pada dasarnya
merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru
bertindak sebagai komunikator (communicator) yang bertugas
menyampaikan pesan pendidikan (message) kepada penerima pesan
(communican) yaitu anak. Agar pesan- pesan pendidikan yang
disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak, maka dalam proses komunikasi
pendidikan tersebut diperlukan wahana penyalur pesan yang disebut media
pendidikan/pembelajaran. Untuk lebih memperjelas pemahaman Anda mengenai
pembelajaran sebagai proses komunikasi, perhatikan gambar berikut ini :
Gambar 1. Proses
Komunikasi Pembelajaran
Seorang
Dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran harus memiliki gagasan yang
ditunjukan dalam desain pembelajaran, sebagai titik awal dalam melaksanakan
komunikasi dengan mahasiswa. Karena itu, diperlukan pemahaman tentang unsur-unsur
yang dapat menunjang proses komunikasi serta tujuan dari komunikasi. Agar
proses komunikasi pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien, dosen perlu
menggunakan media untuk merangsang mahasiswa dalam belajar. Jadi pada
prinsipnya media bermanfaat untuk menunjang proses pembelajaran, hal ini bukan
saja membuat penyajian menjadi lebih konkrit, tetapi juga ada beberapa kegunaan
yang lain. Pengertian media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas
maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya
perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya, sehingga banyak orang membedakan pengertian
media dan alat peraga. Namun tidak sedikit yang menggunakan kedua istilah itu
secara bergantian untuk menunjuk alat atau benda yang sama
(interchangeable).
Perbedaan media dengan alat peraga
terletak pada fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu sumber belajar
disebut alat peraga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran saja;
dan sumber belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari seluruh
proses atau kegiatan pembelajaran dan ada semacam pembagian tanggung
jawab antara dosen di satu sisi dan sumber lain (media) di sisi lain.
Di bawah
ini ada beberapa pendapat tentang pengertian media, NEA (National Education
Association) menyatakan media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik
tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca. Selanjutnya AECT (Association Of
Education dan Communication Technology)
Amerika mengemukakan bahwa media
sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Menurut Gagne (1970)
media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak didik yang dapat
memotivasi anak didik untuk belajar. Sedangkan Briggs (1970) mengemukakan media
adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
anak didik untuk belajar contohnya adalah buku, film, kaset, film bingkai, dan
lain-lain. Dalam dunia pendidikan Arief S. Sadiman menyatakan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Adapun
Umar Hamalik, pakar pendidikan Indonesia menyatakan media adalah alat,
metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi
dan interest antara guru dan anak didik dalam proses pendidikan dan
pembelajaran disekolah Sementara itu E. De Corte dalam WS.Winkel menyatakan
bahwa media pembelajaran adalah suatu sarana non personal (bukan manusia)
yang digunakan atau disediakan oleh
tenaga pengajar yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar,
untuk mencapai tujuan intruksional. Selanjutnya menurut Russell (1993) media
merupakan saluran komunikasi.
Dari
pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang digunakan atau disediakan oleh guru dimana penggunaannya
diintegrasikan kedalam tujuan dan isi pembelajaran, sehingga dapat membantu
meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran serta mencapai kompetensi
pembelajarannya. Selain itu media dalam pembelajaran adalah segala bentuk
alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
dari sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat merangsang pikiran,
perasaan, minat, dan perhatian anak didik mengikuti kegiatan
pembelajaran. Setelah mencermati beberapa pengertian di atas, bahwa media
pembelajaran itu terdiri atas dua unsur penting, yaitu :
a. Unsur pesan
( software)
adalah informasi atau bahan ajar
dalam tema/topik tertentu yang akan disampaikan atau dipelajari anak.
b. Unsur perangkat keras (hardware)
adalah
sarana atau peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan tersebut.
Dengan demikian, sesuatu baru bisa dikatakan media
pembelajaran jika sudah memenuhi dua unsur tersebut. Setelah kita memahami
hakikat media pembelajaran, hal lain yang harus kita renungkan adalah mengapa
media ini sangat penting sehingga harus dijadikan sebagai bagian yang tak
terpisahkan (integral) dalam proses pembelajaran.
Gambar 2. Hubungan Jumlah Pengetahuan
dengan Jenis Rangsangan
2.
Posisi Media Pembelajaran
Proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem,
maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu
komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan
proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung
secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem
pembelajaran. Posisi media pembelajaran sebagai komponen komunikasi
ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 3. Posisi media dalam pembelajaran
3. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam
proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari
sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk
membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.
Fungsi media dalam proses pembelajaran ditunjukkan pada gambar berikut
Gambar 4. Fungsi
media dalam proses pembelajaran
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan
lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan
hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan
kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai
berikut:
a.
Kemapuan fiksatif
Artinya dapat menangkap, menyimpan, dan
menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau
kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan
dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian
aslinya.
b. Kemampuan manipulatif, artinya media
dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan
(manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya,
warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
c. Kemampuan distributif, artinya media
mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara
serempak, misalnya siaran TV atau Radio.
Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Verbalisme, artinya siswa dapat
menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena
biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah), siswa
cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.
b. Salah tafsir, artinya dengan istilah
atau kata yang sama diartikan berbeda oleh siswa. Hal ini terjadi karena
biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa menggunakan media
pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan sebagainya.
c. Perhatian tidak berpusat, hal ini
dapat terjadi karena beberapa hal antara lain, gangguan fisik, ada hal lain
yang lebih menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar
guru membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi, kurang
adanya pengawasan dan bimbingan guru.
d. Tidak terjadinya pemahaman, artinya
kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa yang diamati atau
dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang logis
mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.
C.
Penutup
1.
Rangkuman
·
Media
adalah komponen komunikasi yang berfungsi sebagai perantara atau pembawa
pesan dari pengirim ke penerima.
·
Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.
·
Ditinjau
dari proses pembelajaran sebagai proses komunikasi, maka fungsi media adalah
sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) ke penerima (siswa).
2.
Latihan
a. Adakah alasan yang dapat dipahami,
apabila guru mengajar tanpa menggunakan media pembelajaran? Kerugian-kerugian
apa saja yang akan diperoleh apabila guru tidak menggunakan media?
b. Jelaskan arti media dan arti media pembelajaran!
c. Apakah fungsi media dalam proses
komunikasi? Jelaskan 4!
d. Mengapa media dapat mencegah atau
mengurangi hambatan yang mungkin timbul
dalam proses pembelajaran? Jelaskan!
DAFTAR PUSTAKA
Heinich, R., Molenda, M., Russell,
J. D., & Smaldino, S.E. 2002. Instructional media and technology for
learning, 7th edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Sadiman, A.S. 1986. Media pendidikan:
pengeratian, pengembangan, dan pemanfaatannya Jakarta: Cv. Rajawali.
Ibrahim, H. 1997. Media
pembelajaran: Arti, fungsi, landasan pengunaan, klasifikasi, pemilihan,
karakteristik oht, opaque, filmstrip, slide, film, video, Tv, dan
penulisan naskah slide.
Bahan
sajian program pendidikan akta mengajar III-IV. FIP-IKIP Malang.
Sudono, Anggani. 2004. Sumber
Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta : Grasindo
Social Plugin